Selasa, 29 Desember 2009

TUGAS SEMSESTER 1


PERANAN SISTEM PEREDARAN DARAH DALAM TUBUH MANUSIA
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Dasar-dasar Pendidikan Jasmani
Dosen Pengampu : Ibu Farida Mulyaningsih M.kes.

 

Oleh :


Bakhtiardi Putra S (07110241001)
   


PROGRAM STUDI ANALISIS KEBIJAKAN PENDIDIKAN
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI 
YOGYAKARTA
2007

BAB I
PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG MASALAH
 Sehat adalah harga mati bagi setiap insan manusia yang masih hidup. Sebab bila tanpa tubuh yang sehat kita tidak dapat melakukan aktifitas dengan baik. Sehingga semuanya akan kacau balau. Jikalau kita ingin sehat kita harus memperhatikan asupan gizi yang diterima oleh tubuh kita serta kegiatan jasmani yang kita lakukan. Apabila kedua hal tersebut dapat berlangsung secara baik dan teratur, maka tubuh yang sehat akan dengan mudah kita dapatkan.
 Kegiatan jasmani harus dilakukan secara teratur, agar hasilnya memuaskan. Ketika kita melakukan kegiatan jasmani, darah yang mengalir dalam tubuh kita akan menjadi berlipat-lipat ganda lebih banyak dibandingkan dengan kita ketika melakukan kegiatan biasanya.
 Sehingga jika peredaran darah kita terganggu, maka kegiatan jasmani kitapun juga akan terganggu. Kitapun juga tidak dapat melakukan kegiatan aktifitas dengan baik. Jadi system peredaran darah mempunyai peran penting dalam kegiatan jasmani.

BAB II

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN
Darah adalah cairan yang terdapat pada semua hewan tingkat tinggi yang berfungsi mengirimkan zat-zat dan oksigen yang dibutuhkan oleh jaringan tubuh, mengangkut bahan-bahan kimia hasil metabolisme, dan juga sebagai pertahanan tubuh terhadap virus atau bakteri. Istilah medis yang berkaitan dengan darah diawali dengan kata hemo- atau hemato- yang berasal dari bahasa Yunani haima yang berarti darah.
Darah manusia adalah cairan jaringan tubuh. Fungsi utamanya adalah mengangkut oksigen yang diperlukan oleh sel-sel di seluruh tubuh. Darah juga menyuplai jaringan tubuh dengan nutrisi, mengangkut zat-zat sisa metabolisme, dan mengandung berbagai bahan penyusun sistem imun yang bertujuan mempertahankan tubuh dari berbagai penyakit. Hormon-hormon dari sistem endokrin juga diedarkan melalui darah.
Darah manusia bewarna merah, antara merah terang apabila kaya oksigen sampai merah tua apabila kekurangan oksigen. Warna merah pada darah disebabkan oleh hemoglobin, protein pernapasan (respiratory protein) yang mengandung besi dalam bentuk heme, yang merupakan tempat terikatnya molekul-molekul oksigen.

B. SUSUNAN DARAH
 Serum darah atau plasma terdiri dari :
≥ Air : 91,0%
≥ Protein : 8,0% ( Albumin, globulin, protrombin dan fibrinogen)
≥ Mineral : 0,9% (Natrium khlorida, natrium bikarbonat, garam dari kalsium, fosfor, magnesium dan besi dst)
 Sisanya diisi oleh sejumlah bahan organic, yaitu :
≥ Glucose ≥ Kreatinin 
≥ Lemak ≥ Kholesterol
≥ Urea ≥ Asam amino
≥ Asam urat 
 Sel darah terdiri atas tiga jenis :
1. Sel Darah Merah (Eritrosit)
Berupa cakram kecil bikonkaf, sekung pada kedua sisinya, sehingga dilihat dari samping nampak seperti dua buah bulan sabit yang saling bertolak belakang. Dalam setiap millimeter kubik terdapat 5000000 sel darah. Kalau dilihat satu persatu warnanya kuning tua pucat, tetapi dalam jumlah besarkelihatan merah dan memberi warna pada darah. Struktur terdiri atas pembungkus luar atau stroma, berisi massa hemoglobin.
Sel darah merah memerlukan protein karena strukturnya membentuk asam amino. Mereka juga memerluklan zat besi, sehingga untuk membentuk penggantinya diperlukan diit yang seimbang yang berisi zat besi.
Sel darah merah dibentuk didalam sumsum tulang, terutama dari tulang pendek, piph dan tak beraturan, dari jaringan kanselus pada ujung tulang pipa dan dari sumsum dalam batang iga-iga dan dari sternum. 
Rata-rata hidup darah merah kira-kira 115 hari. Sel menjadi usang, dan dihancurkan dalam sistema retikulo-endotelial, terutama dalam limpa dan hati. Globin dari hemoglobin dipecah menjadi asam amino untuk dignakan sebagai protein dalam jaringan-jaringan dan zat besi dalm hem dari hemoglobin dikeluarkan untuk digunakan untuk pembentukan sel darah merah lagi. Sisa hem dari hemoglobin di ubah menjadi bilirubin (pigmen kuning) dan biliverdin yaitu yang berwarna kehijau-hijauan yang dapat dilihat pada perubahan warna hemoglobin yang rusak pada luka memar.
2. Sel Darah Putih (Leukosit)
Rupanya bening dan tidak berwarna, bentuknya lebih besar dari sel darah merah, tetapi jumlahnya lebih kecil. Dalam setiap millimeter kubik drah terdapat 6000 sampai 10000 (rata-rata 8000) sel darah putih. Granulosit atau sel polimorfornuklear merupakan hamper 75% dari seluruh jumlah sel darah putih. Mereka tebentuk dalam sumsum tulang. Sel ini berisi sebuah nukleusyang berbelah banyak dan protoplasma nya berbulir. Karena itu disebut sel berbulir atau granulosit.
3. Keping Darah (trombosit)
Adalah sel kecil kira-kira sepertiga ukuran sel darah merah. Terdapat 300000 trombosit dalam setiap millimeter kubik darah. Bentuk keping darah tidak teratur dan tidak mempunyai inti. Diproduksi pada sumsum merah, serta berperan penting pada proses pembekuan darah.
 Plasma Darah 
Adalah cairan berwarna kuning yang dalam reaksi bersifat sedikit alkali. Unsur ini merupakan komponen terbesar dalam darah, karena lebih dari separuh darah mengandung plasma darah. Hampir 90% bagian dari plasma darah adalah air. Plasma darah berfungsi untuk mengangkut sari makanan ke sel-sel serta membawa sisa pembakaran dari sel ke tempat pembuangan. Fungsi lainnya adalah menghasilkan zat kekebalan tubuh terhadap penyakit atau zat antibodi.

C. FUNGSI DARAH 
a. Bekerja sebagai system transport dari tubuh, mengantarkan semua bahan kimia, oksigen dan zat makanan yang diperlukan untuk tubuh fungsi normalnya dapat dijalankan, dan menyingkirkan karbondioksida dan hasil buangan lain. 
b. Mengedarkan sari-sari makanan ke seluruh tubuh
c. Mengangkut karbondioksida ke paru-paru
d. Mengedarkan hormone
e. Sel darah merah mengedarkan oksigen dari paru-paru ke seluruh tubuh.
f. Sel darh putih menyediakan banyak bahan pelindung dan karena gerakan fagositosis dari beberapa sel maka melindungi tubuh terhadap serangan bakeri.
g. Plasma mebagi protein yang diperlukan untuk pembentukan jaringan, meyegarkan cairan jaringan karena melalui cairan ini semua sel tubuh menerima makanannya. Dan merupakan kendaraan untuk mengangkut bahan buangan ke berbagai organ exkretorik untuk dibuang.


D. SISTEM PEREDARAN DARAH 
Darah kita senantiasa beredar setiap saat selama kita hidup. Darah beredar dari jantung keseluruh tubuh, akhirnya kembali lagi ke jantung, beredar siang dan malam tanpa henti sampai akhir hayat. Sambil beredar darah membawa sari makanan dan oksigen keseluruh tubuh. Hormon dari kelenjar hormon juga diedarkan oleh darah keseluruh tubuh. Sebaliknya, sisa-sisa pembakaran dari seluruh tubuh diangkut oleh darah ke alat-alat pengeluaran.
Oleh karena darah kita beredar didalam pembuluh darah, maka peredaran darah kita digolongkan peredaran darah tertutup. Setap kali beredar, darah melewati jantung dua kali. Berdasarkan hal tersebut maka peredaran darah manusia disebut sebagai peredaran darah ganda yang terdiri dari peredaran darah kecil dan peredaran darah besar.
a. Peredaran darah besar
Darah meniggalkan ventrikel kiri jantung melalui aorta, yaitu arteri terbesar dalam tubuh. Aorta ini bercabang menjadi arteri yang lebih kecil yang mengantarkan darah ke berbagai bagian tubuh. Arteri-arteri ini bercabang dan beranting lebih kecil lagihingga sampai pada arteriola. Arteri-arteri ini mempunyai dinding yang sangat berotot yang menyempitkan salurannya dan menahan aliran darah. Fungsinya adalah mempertahankan tekanan darah arteri dan dengan jalan mengubah-ubah ukuran saluran, me4ngatur aliran darah dalam kapiler. Dinding kapiler sangat tipis sehingga dapat berlangsung pertukaran zat antara plasma dan jaringna interstisiil. Kemudian kapiler-kapiler ini bergabung dan membentuk pembuluh lebih besar yang disebut venula, yang kemudian juga bersatu menjadi vena, untuk mengantarkan darah kembali kejantung. Semua vena bersatu dan bersatu lagi hingga terbentuk dua batang vena, yaitu vena kafa inverior yang mengumpulkan darah dari badan dan anggota gerak bawah, dan vena kafa superior yang mengumpulkan darah dari kepala dan anggota gerak atas. Kedua pembuluh darah ini menuangkan isinya kedalam atrium kanan jantung.
b. Peredaran darah kecil
Darah dari vena tadi kemudian masuk dalam ventrikel kanan yang berkontraksi dan memompanya kedalam arteri pulmonalis. Arteri ini bercabang dua untuk mengantarkan darahnya ke paru-paru kanan dan kiri. Darah tidak sukar untuk memasuki pembuluh-pembuluh darah yang mengaliri paru-paru. Didalam paru-paru setiap arteri membelahmenjadi arteriola dan akhirnya menjadi kapiler pulmonal yang mengitari alveoli di dalam jaringan paru-paru untuk memungut oksegen dan melepaskan karbondioksida. Kemudion kapiler pulmonal bergabung menjad vena dan darah dikembalikan kejantung oleh empat vena pulmonalis. Dan darahnya dituangkan kedalam atrium kiri. Darah ini kemudian mengalir masuk kedalam ventrikel kiri. Ventrikel ini berkontraksi dan darah dipompa masuk kedalam aorta. Maka kini mulai lagi peredaran darah besar. Dan begitu seterusnya.

E. KELAINAN DAN GANGGUAN PADA DARAH DAN SISTEM PEREDARAN DARAH
Ada beberapa kelainan atau gangguan system darah yang disebabkan oleh factor-faktor keturunan, kerusakan, dan sebab-sebab lain yang belum diketahui. 
 Hemofilia adalah penyakit keturunan di mana darah yang keluardari pembuluh darah tidak dapat membeku. Luka sekecil apapun, darah dapat mengalir sehingga dapat mendatangkan kematian.
 Anemia atau penyakit kekurangan darah. Penyebabnya dapat karena kekurangan hemoglobin, zat besi (fe), atau kekurangan eritrosit. Kekurangan eritrosit dapat terjadi karena penyakit pemakan sel darah, misalnya malaria dan cacing tambang.
 Leukemia atau kanker darah, disebabkan oleh penambahan sel darah putih atau leukosit secar4a tidak terkendali.
 Penyakit darah juga disebabkan oleh kekurangan vitamin K, zat kapur. Maupun kelebihan kadar gula darah.

BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
 Dari uraian yang telah ada di atas dapat diketahui bahwa system peredaran darah mempunyai peran yang fital dalam kelangsungan hidup dan kegiatan jasmani. Apabila seistem peredaran darah seseorang tidak berlangsung secara lancar, maka dapat dipastikan orang tersebut akan mengalamai gangguan dalam setiap melaksanakan kegiatannya. Oleh karena itu kita sebagai manusia yang masih ingin sehat hendaknya memperhatikan kesehatan dengan cara memakan makanan yang bergizi dan melakukan olah raga secara teratur.

DAFTAR PUSTAKA

Pearce, Evelyn. 1991. Anatomi dan Fisiologis untuk Paramedis. Jakarta: Gramedia
Syamsuri, Istamar. 2004. Biologi SMA. Jakarta: Erlangga
Slamet P. dan Sri Hidayati. 2007. Sains Biologi 2. Jakarta: Bumi Aksara

Tidak ada komentar:

Posting Komentar